MODUL |
24 Nov 2011
Tips memilih ERP software
Berikut adalah
beberapa tips bagaimana cara memilih ERP yang sesuai bagi perusahaan:
1. Knowledge & Experience
Knowledge adalah pengetahuan tentang bagaimana cara sebuah proses seharusnya dilakukan, jika segala sesuatunya berjalan lancer. Experience adalah pemahaman terhadap kenyataan tentang bagaimana sebuah proses seharusnya dikerjakan dengan kemungkinan munculnya permasalahan. Knowledge tanpa experience menyebabkan orang membuat perencanaan yang terlihat sempurna tetapi kemudian terbukti tidak bisa diimplementasikan. Experience tanpa knowledge bisa menyebabkan terulangnya atau terakumulasinya kesalahan dan kekeliruan karena tidak dibekali dengan pemahaman yg cukup.
Knowledge adalah pengetahuan tentang bagaimana cara sebuah proses seharusnya dilakukan, jika segala sesuatunya berjalan lancer. Experience adalah pemahaman terhadap kenyataan tentang bagaimana sebuah proses seharusnya dikerjakan dengan kemungkinan munculnya permasalahan. Knowledge tanpa experience menyebabkan orang membuat perencanaan yang terlihat sempurna tetapi kemudian terbukti tidak bisa diimplementasikan. Experience tanpa knowledge bisa menyebabkan terulangnya atau terakumulasinya kesalahan dan kekeliruan karena tidak dibekali dengan pemahaman yg cukup.
2. Selection Methodology
Ada struktur proses seleksi yang sebaiknya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dalam memilih ERP. Proses seleksi tidak harus selalu rumit agar efektif. Yang penting organized, focused dan simple. Proses seleksi ini biasanya berkisar antara 5-6 bulan sejak dimulai hingga penandatanganan order pembelian ERP.
Ada struktur proses seleksi yang sebaiknya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dalam memilih ERP. Proses seleksi tidak harus selalu rumit agar efektif. Yang penting organized, focused dan simple. Proses seleksi ini biasanya berkisar antara 5-6 bulan sejak dimulai hingga penandatanganan order pembelian ERP.
3. Analisa Business Strategy
§ Bagaimana level kompetisi di pasar dan apa
harapan dari customers?
§ Adakah keuntungan kompetitif yang ingin
dicapai?
§ Apa strategi bisnis perusahaan dan objectives
yang ingin dicapai?
§ Bagaimana proses bisnis yang sekarang berjalan
vs proses bisnis yang diinginkan?
§ Adakah proses bisnis yang harus diperbaiki?
§ Apa dan bagaimana prioritas bisnis yang ada
dan adakah rencana kerja yang disusun untuk mencapai objektif dan prioritas
tersebut?
§ Target bisnis seperti apa yang harus dicapai
dan kapan?
4. Analisa People
§ Bagaimana komitment top management thd usaha
untuk implementasi ERP?
§ Siapa yg akan mengimplementasikan ERP dan
siapa yg akan menggunakannya?
§ Bagaimana komitmen dari tim implementasi?
§ Apa yg diharapkan para calon user thd ERP?
§ Adakah ERP champion yg menghubungkan top
management dgn tim?
§ Adakah konsultan dari luar yg disiapkan untuk
membantu proses persiapan?
5. Analisa Infrastruktur
§ Bagaimanakah kelengkapan infrastruktur yang
sudah ada (overall networks, permanent office systems, communication system dan
auxiliary system)?
§ Seberapa besar budget untuk infrastruktur?
§ Apa infrastruktur yang harus disiapkan?
6. Analisa Software
§ Apakah software tsb cukup fleksibel dan mudah
disesuaikan dengan kondisi perusahaan?
§ Apakah ada dukungan service dari supplier,
tidak hanya secara teknis tapi juga untuk kebutuhan pengembangan sistem di
kemudian hari?
§ Seberapa banyak waktu untuk implementasi yg
tersedia?
Apakah
software memiliki fungsi yang bisa meningkatkan proses bisnis perusahaan?
23 Nov 2011
Apa itu ERP software?
ERP (Enterprise Resource Planning) System adalah sistem informasi yang diperuntukkan bagi perusahan manufaktur maupun jasa yang berperan mengintegrasikan dan mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi di perusahaan bersangkutan.
ERP berkembang dari Manufacturing Resource Planning (MRP II) dimana MRP II sendiri adalah hasil evolusi dari Material Requirement Planning (MRP) yang berkembang sebelumnya. Sistem ERP secara modular biasanya menangani proses manufaktur, logistik, distribusi, persediaan (inventory), pengapalan, invoice dan akunting perusahaan. Ini berarti bahwa sistem ini nanti akan membantu mengontrol aktivitas bisnis seperti penjualan, pengiriman, produksi, manajemen persediaan, manajemen kualitas dan sumber daya manusia.
ERP sering disebut sebagai Back Office System yang mengindikasikan bahwa pelanggan dan publik secara umum tidak dilibatkan dalam sistem ini. Berbeda dengan Front Office System yang langsung berurusan dengan pelanggan seperti sistem untuk e-Commerce, Costumer Relationship Management (CRM), e-Government dan lain-lain.
Langganan:
Postingan (Atom)